Sikap Terhadap Dampak Globalisasi

Hai !! Selamat datang di Blog saya, ini postingan pertama saya tentang : " Sikap terhadap dampak Globalisasi" , kalian semua pasti paham kan apa itu Globalisasi?? Pastinya di zaman sekarang ini pasti semuanya paham kan hehehehe. Untuk lebih jelasnya , silahkan baca postingan saya ini yaa... Selamat Membaca.

Sikap Terhadap Dampak Globalisasi


Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Oleh karena itu kita harus menentukan sikap terhadap dampak globalisasi tersebut agar tidak merusak kehidupan masyarakat. Inilah beberapa contoh sikap terhadap dampak globalisasi :

1) Sikap Terhadap Dampak Positif Globalisasi.

Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya , sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari . 



Beberapa contoh sikap yang dapat kita lakukan adalah : 



• Memanfaatkan keunggulan alat komunokasi dengan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan .

• Memanfaatkan keunggulan alat teknologi komputer dan lain sebagainya demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannya . 

• Dalam melihat acara televisi harus dapat memilih mana yang baik dan mendukung proses pembelajaran diri 

2) Sikap Terhadap Dampak Negatif Globalisasi . 

Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif .

Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya : 

• Memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa . 

• Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah . 

• Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa . 

• Menggunakan produk dalam negeri . 

• Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan oranglain . 

• Menggunakan waktu dengan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat . 
• Bergaul dengan orang – oprang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk .


Yang harus perlu dipersiapkan dalam menghadapi era Globalisasi

Kehidupan kita di masyarakat sangat mempengaruhi satu dengan lainnya, tidak terkecuali dengan perkambangan di era globalisasi ini. Perubahan mental kearah sikap yang modern, seperti ulet, rajin, berdisiplin, cerdas, terampil, kreatif, dan berjiwa wiraswasta sangat diperlukan untuk menghadapi era globalisasi .Inilah beberapa contoh tips-tips yang harus dipersiapkan dalam era globalisasi :

1. Mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi.
Semangat diartikan sebagai kemampuan untuk selalu bergerak didalam alam bawah sadar kita, semetara motivasi adalah latar yang menjadikan semangat itu terus hidup. Seseorang yang selalu mempunyai semangat dalam hidup selalu mencoba untuk terus bergerak, dia merasakan ada sesuatu yang kurang justeru kala dia diam. Dia merasa ada yang salah ketika orang lain bergerak sementara dia diam.
Motivasi adalah hal yang melatar belakangi mengapa semangat itu selalu ada, sebagai contoh, dia ingin kuat dan bersaing dalam hiduup karena dia tidak ingin mengecewakan orangtuanya yang telah membesarkan dia hingga kini, contoh lain adalah orang terus bersemangat dalam hidup dengan motivasi keyakinan dari Agama yang di dia ikuti. Saya seorang muslim, ketika saya menuangkan motivasi saya kata-kata yang menjadi motto hidup “khairun naas anfauhum linnaas“  yang diambil dari hadist rasul, maka segenap semangat yang saya rasakan untuk menggerakan diri adalah karena saya ingin menjadi orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain, bagaimanapun bentuk nya itu.
Nah apakah kita saat ini selalu menjadi orang yang ‘semangat’? apa motivasi yang anda punya saat ini sehingga anda selalu semangat dalam hidup? jika belum maka carilah apa yang menjadi motivasi hidup anda sehingga bisa membuat anda semangat.
2. Meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi persaingan (ulet belajar dan selalu mempunyai sifat keingintahuan yang tinggi).
Point yang kedua ini tentunya bagian dari perjuangan hidup, dimana setelah kita mempunyai semangat dan selalu menjaga motivasi, maka  peningkatan kompetensi diri menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan. Dia selalu ingin belajar dan mengetahui tentang segala sesuatu, bahkan selalu ingin berbeda dari yang lain dalam konteks positif. Hanya orang-orang yang selalu bergerak dan berubah mengikuti perkembangan zaman yang siap menghadapi hidup. Dia tidak merasa nyaman manakala dirinya mempunyai kompetensi sama sepertihalnya kebanyakan orang. Pahami potensi diri kita dan ajak menuju titik puncak dimana kita bisa memaksimalkannya.
Nah pertanyaannya sekarang, apa kelebihan kita? apa potensi  yang bisa dijadikan sebagai tools kita dalam menjalani hidup?
3. Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Verbal, non verbal dan Teknologi Informasi.
Komunikasi bagian dari kehidupan saat ini, dia yang diam tidak mau berkomunikasi maka dia tidak akan hidup. Ya tidak akan hidup, sebab sebagian besar ‘bisnis proses’ dari hidup kita di kendalikan (drive by) dengan komunikasi. Kemampuan komunikasi verbal (dengan kata-kata) mempunyai peranan penting dalam berkomunikasi dengan orang lain. Untuk itu, jika pandai berbicara akan lebih baik ketika kita melengkapinya dengan kemampuan berbicara dengan bahasa lain (bahasa asing) baik secara penuh, maupun memadukannya. Sebab orang kerap menyukai bahasa padanan lain dari sebuah pemahaman atau arti kata.
Kemampuan non verbal yaitu kemampuan berkomunikasi dengan tulisan, terlebih saat ini teknologi komunikasi melalui teknologi informasi khususnya internet telah menjadikan hidup kita begitu mudah. The world is on your hand. Teknologi web, Email, chatting, jejaring sosial,  mesin pencari dan sumber daya informasi lainnya yang bisa dengan mudah diakses oleh kita dimana dalam pengaplikasiannya dibutuhkan kemapuan non verbal kita dalam mencari, emmahami dan mencerna setiap kata dan kalimat dari sumber daya informasi tersebut.

4. Mempunyai Filter yang baik dalam menghadapi dampak negatif dari Era Globalisasi (agama).
Saya sangat menyukai sekali bagian yang ke empat ini. Ini adalah benteng terdepan maupun benteng terakhir kita dalam mengahadapi era globalisasi. Namun bukan karena urutan ke empat sehingga point ini tidak penting pagi kita dalam menghadapi era globalisasi ini, namun saya hanya ingin mengingatkan, bahwa banyak sekali orang yang menjalani hidup dengan motivasi 1 saja, yaitu “ingin hidup”.
Dengan motivasi itu dia tidak lagi mengindahkan lagi bagaimana norma agama dia yakini. Yang seharusnya men-Drive kehidupan dia kearah yang baik. Keinginan instant sehingga terkadang cara instant inilah yang justeru menjerumuskan dia bukan kearah kebaikan, tapi justeru sebaliknya.

Inilah beberapa contoh sikap yang harus dipersiapkan dalam era globalisasi :

  •  Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing yang bersifat negatif.
  •  Mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi.
  •  Meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi persaingan (ulet belajar dan selalu mempunyai sifat keingintahuan yang tinggi).
  •  Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Verbal, non verbal dan Teknologi Informasi.
  •  Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  • Menanamkam dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya.
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
  • Mewujudkan supermasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
  • Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang poitik,ideologi,ekonomi,sosial budaya bangsa.
  • Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku, seperti meminum minuman keras, menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang, dan pergaulan bebas.



Sekian dari blog saya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata, silahkan kirim komentar jika ada pendapat perihal postingan blog saya ini. Terima kasih dan sampai jumpa.

*SELESAI*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Service Management

Transition, Planning, and Support